Never Say Never



Suatu hari….

Hiduplah seorang anak kecil. Dia sangat menyukai kungfu. Dia ingin menjadi Master kungfu. Dia terus mencoba untuk menjadi yang terbaik..
Namanya adalah Zhoumi. Dia mengikuti kungfu sejak usianya menginjak tiga belas tahun. Dia mempelajari ilmu kungfu kepada Seorang guru. Fu, namanya. ‘’Baiklah Zhoumi, tunjukkan padaku posisi kuda-kuda yang benar tatkala ingin bertarung!’’ Perintah Guru Fu. ‘’Baik. Tapi aku tidak tahu cara kuda-kuda yang benar guru?’’ Bertanya Zhoumi. ‘’Seperti ini!’’ Sang guru menunjukkan posisi kuda-kuda yang benar. ‘’Bisa dipahami?’’ Tanya guru Fu. ‘’Ya, yah. Aku paham!’’ Jawab Zhoumi penuh semangat.

Zhoumi telah mencobanya, akan tetapi masih terdapat gerakan yang salah. Sang guru marah. Dengan sengaja guru Fu menendangnya. ‘’Buaaagghhh…’’ Suara tendangan guru Fu tepat jatuh didada Zhoumi. ‘’Kenapa? Kenapa sampai saat ini kau masih belum bisa mempraktikkan posisi kuda-kuda yang benar?’’ Guru Fu memarahi Zhoumi. ‘Sudah berapa lama kamu mempelajari teknik ini? Huh?’’ Tanya guru Fu. ‘’Em… Empat belas.. Jam… Gu... Guru…’’ Jawab Zhoumi Kesakitan. ‘’Hmm… Baiklah, aku gak mau tahu, kamu pelajari teknik ini sendiri. Aku ada urusan.’’ Kata guru Fu sambil berjalan meninggalkan Zhoumi.

Hari demi hari. Zhoumi terus berlatih. Tetapi dia masih belum bisa menguasainya. Zhoumipun putus asa. Akhirnya dia berhenti berlatih dan bersandar dibawah Pohon Besar. Tak lama setelah itu, datanglah seorang pemuda. Pemuda itu membangunkan Zhoumi yang tertidur dibawah pohon.. ‘’Hai.. Bangunlah Bocah. Ada apa denganmu? Kau terlihat sedang berputus asa?’’ Tanya pemuda tersebut. ‘’Aku telah mempelajari teknik kungfu ini selama enam hari. Tapi hasilnya apa? Sampai sekarang aku masih belum bisa menguasainya!’’ Jawab Zhoumi. ‘’Hm….’’ Pemuda itu tersenyum. ‘’Kenapa anda tersenyum?’’ Tanya Zhoumi. ‘’Apapun yang kita inginkan pasti terwujud. Kita harus mencobanya. Meski itu gagal. Karena, kegagalan itu sendiri merupakan awal sebuah kesuksesan. Jadi, jangan pernah berputus asa, jangan pernah katakan tidak!’’ Jelas pemuda itu. ‘’Sekarang.. Coba kamu lakukan lagi. Aku yakin kau pasti bisa menguasainya!’’ Sahut pemuda itu dengan senyumnya yang ramah. Pemuda itu mengulurkan tangannya supaya Zhoumi berdiri. ‘’Baiklah…’’ Jawab Zhoumi nervous. Ketika Zhoumi mencoba. Dia masih gagal. Dia terus ncoba. Namun, dia gagal lagi. Dia mencoba sekali lagi. Dan. Ya. Akhirnya dia bisa menguasainya. Dia berhasil melakukannya. Dia berhasil menguasai teknik itu. ‘’Wahh.. Aku berhasil. Aku bisa. Aku bisa!!’’ Teriak Zhoumi dengan hati gembira. ‘’Ya. Terima….’’ Saat Zhoumi menoleh kebelakang, pemuda tersebut sudah pergi dari tempat Zhoumi berlatih. ‘’Kemana pemuda tadi?’’ Gumam Zhoumi. ‘’Hm.. Terimakasih…. ’’ Gumam Zhoumi sekali lagi. Dia tersenyum.

Sebagai umat manusia. Janganlah kita mudah berputus asa. Didunia ini, Impossible is Nothing. Gak ada yang gak mungkin. Jadi.. Yaahh… Never say never. Jangan pernah katakan tidak.


See I never thought that I could walk through fire
I never thought that I could take the burn
I never had the strength to take it higher
Until I reached the point of no return
And there's just no turning back
When your heart's under attack
Gonna give everything I have
It's my destiny
I will never say never! (I will fight)
I will fight till forever! (Make it right)
Whenever you knock me down
I will not stay on the ground
Pick it up
Pick it up
Pick it up
Pick it up, up, up
And never say never

Song by: Justin Bieber – Never Say Never (my world v2.0)
Created by: Muhammad Nino

Komentar

  1. Tulisan yang menarik. Coba perhatikan ulang lirik lagu "Never Say Never". Ada cukup banyak salah tik. http://www.metrolyrics.com/never-say-never-lyrics-justin-bieber.html

    BalasHapus

Posting Komentar